Dahulu, seekor kura-kura dan dua ekor burung bangau tinggal
di tepi sebuah danau. Mereka merupakan kawan akrab. Mereka tertawa dan ngobrol
sepanjang hari.
Bertahun-tahun berlalu dalam damai dan bahagia. Sekali musim
panah sungai-sungai dan danau kekeringan.
Tak ada hujan turun. Binatang-binatang yang kehausan itu
sangat menderita. Burung-burung mulai berterbangan menyingkir ketempat jauh
mencari air.
Kura-kura dan bangau itu juga sangat khawatir. “Kita juga
harus meninggalkan danau ini,” Kata si bangau dengan sedih.
Mereka mendatangi kubra-kura dan berkata, “Kawan! Kita telah
hidup bersama-sama bertahun-tahun. Tetapi sekarang kami harus pergi. Selamat tinggal
dan semoga selamat!”
Tampak si kubra-kura sangat sedih. Dengan air mata meleleh
ia berkata. “Bagaimana kalian dapat meninggalkan aku sendirian di sini? Apakah aku
ini bukan kawan kalian? Kalian Ian tahu bahwa aku akan mati tanpa air. Mohon bawalah
aku serta.”
Bangau itu menjawab, “wahai kubra-kura, kami sebenarnya tak
ingin meninggalkan kamu, tetapi kamu tak dapat terbang bersama kami.
Sikura-kura berfikir keras. Tiba-tiba ia mendapat akal. “Baiklah
kawan,” katanya sambil tersenyum. “Aku tak dapat terbang seperti kalian tetapi
aku masih dapat pergi bersamamu.”
Burung bangau itu terheran-heran. “bagaimana mungkin?”
mereka bertanya. “sederhana saja,” jawab kura-kura. “pertama-tama carikan aku
tongkat panjang yang kuat. Lalu kalian berdua memegang asing-masing ujung
tongkat itu dengan paruh kalian. Aku akan berpegangan dengan mulutku dan
bergantungan di tengah-tengahnya. Kemudian kita semua dapat terbang menuju
tempat Diamana banyak terdapat air.”
Burung bangau itu berkata, “wah akal yang luar biasa! Kami akan
mencari tongkat yang kuat segera.” Sebelum meninggalkan tempat itu si kura-kura
berpesan, “kawan bangau, hati-hati ya, jangan menjatuhkanku.”
Burung bangau itu menggeleng-gelengkan kepalanya dan
berkata. “ya, tentu saja kami akan hati-hati. Tetapi kamu harus berjanji juga. Jangan
membuka mulutmu sementara kita terbang. Kalau tidak kamu pasti jatuh dan
lehermu bisa patah.”
Kura-kura berjanji, “aku tidaklah sebodoh itu. Aku tak akan
berkata apatah katapun.”
Burung bangau itu memegang kedua ujung tongkat dengan
paruhnya dan si kura-kura bergantungan di tengah.
Sambil mengepakan sayapnya, burung bangau itu mulai terbang.
Semakin tinggi mereka terbang di langit biru. Mereka terbang melintasi tanah. Pegunungan
dan kebun yang baru.
Akhirnya mereka terbang di atas sebuah hutan yang banyak
binatangnya. Segera berkerumun binatang-binatang di jalan. Mereka memandang ke
atas sambil melihat pemandangan yang aneh.
“apa itu?” kata monyet tua,” aku tak pernah melihat
pemandangan yang sangat lucu ini dalam unurku setua ini!”
Anak-anak hewan yang masih kecil tertawa keras-keras dan
bertepuk tangan. “Eee lihatlah bangau yang membawa seekor kura-kura. Ha ha ha
ha....”
Sikura-kura sangat marah dan heran, “Mengapa kelompok orang
itu menertawkanku?” ia keheranan.
Akhirnya ia tak dapat menahannya. Ia melupakan janjinya pada
sang bangau. Ia membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu dan Hub! Pegangannya lepas
jatuh ketanah dengan keras. Kura-kura bodoh yang malang itu mati seketika.
cerita yang bagus dan menarik
BalasHapus